Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tiga Klenteng Tua yang Wajib Didatangi Ketika Mampir ke Jawa Timur

Bangunan klenteng Toa Pek Kong, saksi gelombang awal Komunitas Tionghoa di Kota Tarakan

TRIBUNKALTIMTRAVEL.COM - Provinsi Jawa Timur memiliki sejumlah klenteng tua yang menarik untuk diketahui.

Selain kaya akan sejarah, klenteng tertua di Jawa Timur ini juga bisa jadi rekomendasi kamu yang ingin menghabiskan momen liburan Tahun Baru Imlek 2022.

Kamu bisa belajar banyak hal melalui klenteng-klenteng tertua di Jawa Timur, mulai dari sejarah hingga kebudayaan.


Bahkan uniknya, ada juga klenteng di JawaTimur yng berusia hingga ratusan tahun dan menjadi klenteng tertua di Indonesia.

Berikut tiga klenteng tertua di JawaTimur yang bisa kamu kunjungi untuk merayakan momen Tahun Baru Imlek nanti.

1. Klenteng Hong Tiek Hian, Surabaya

Klenteng Hong Tiek Hian, Surabaya (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Klenteng Hong Tiek Hian merupakan klenteng tertua di Surabaya sekaligus menjadi tertua di Indonesia.

Lokasinya berada di di Jl Dukuh No 23, RW 05, Nyamplungan, Kec Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Berdiri sejak 1293, Klenteng Hong Tiek Hian konon pada zaman dahulu dibangun oleh pasukan Tar-tar dari Mongolia di masa awal kerajaan Majapahit.

Saat berwisata ke Klenteng Hong Tiek Hian kamu akan dimanjakan dengan bangunan autentik yang masih dijaga keasliannya.

Klenteng ini terdiri dari dua bangunan berbeda yang dihubungkan oleh jembatan dengan patung dua ekor naga.

Menariknya, setiap hari kamu juga bisa menyaksikan pertunjukan Potehi yang digelar pada tiga kali pentas.

Yaitu pada pukul 09.00, 13.00, dan 19.00 WIB.

Potehi sendiri merupakan jenis wayang khas Tionghoa yang berasal dari Tiongkok bagian selatan.

2. Klenteng Kim Hin Kiong, Gresik

Klenteng Kim Hin Kiong Gresik (surya/sugiono)

Klenteng Kim Hin Kiong terletak di Jl Dr Setia Budi, Gang Klenteng No 56, Kelurahan Pulo Pancikan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Sudah ada sejak zaman Majapahit, konon usia Klenteng Kim Hin Kiong sudah lebih dari 300 tahun.

Bangunannya tidak begitu luas, namun sangat kental dengan ornamen yang didominasi warna merah dan kuning.

Ciri khas dari Klenteng Kim Hin Kiong terletak pada hiolo berwarna keemasan yang terpajang indah di teras depan klenteng.

Hiolo tersebut disebut sebagai Thian (Tuhan) dan berfungsi untuk menancapkan batang hio yang sedang dibakar atau yang telah dipakai sembahyang.

Meski sudah berusia tua, Klenteng Kim Hin Kiong masih terwat dan terjaga keasliannya hingga sekarang.

3. Klenteng Hoo Tong Bio, Banyuwangi

Ilustrasi Klenteng

Klenteng Hoo Tong Bio, Banyuwangi, merupakan klenteng induk dari sembilan klenteng Chen Fu Zhen Ren yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Pulau Lombok.

Lokasinya berada di Jl Ikan Gurami No54, Karangrejo, Kec Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.


Tak hanya sebagai tempat ibadah, Klenteng Hoo Tong Bio juga merupakan cagar budaya sekaligus wisata sejarah di Banyuwangi.

Hingga informasi ini dibuat, belum ada yang tahu pasti kapan klenteng ini pertama kali berdiri.

Namun menurut prasasti berupa panel kayu yang berasal dari sumbangan Huang Bang, bahwa dituliskan Tan Hu Cin Jin dan bertanggal Qianlongflacan atau tepatnya pada 1784.

Nagka tersebut kemudian lantas ditetapkan sebagai dasar penetapan tahun berdirinya Klenteng Hoo Tong Bio untuk pertama kali.

(TribunTravel/Zed)