Pentingnya Komunikasi dalam Dunia Pariwisata, Warga Desa Sade NTB Dapat Pelatihan Bahasa Inggris
Dalam era atau zaman yang sudah sangat terbuka ini, komunikasi menjadi sangat penting bahkan vital. Terutama dalam kaitan dengan pariwisata
Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIMTRAVEL.COM - Dalam era atau zaman yang sudah sangat terbuka ini, komunikasi menjadi sangat penting bahkan vital. Terutama dalam kaitan dengan pariwisata.
Pemerintah harusnya sudah tahu bahwa masyarakat pelaku pariwisata di sejumlah daerah memiliki kekurangan terutama dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan turis asing.
Aspek sumber daya manusia ini sepertinya dilupakan pemerintah dalam kebijakan kepariwisataan. Akibat dari komunikasi yang tidak nyambung ini, terjadilah kesalahpahaman para pihak.
Baca juga: Warga Sukarara di Lombok Latihan Menjahit, Bahasa Asing & Tata Cara Sambut Wisman World Superbike
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, pihaknya akan menyediakan fasilitas keahlian bahasa Inggris dan standarisasi produk ekonomi kreatif (ekraf) bagi masyarakat Desa Sade, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami akan melakukan edukasi dan pelatihan berkaitan dengan kemampuan berbahasa Inggris," kata Menparekraf saat Weekly Press Briefing, Senin (19/12/2022).
Pelatihan dan edukasi produk ekraf ini bertujuan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat di Desa Sade.
Hal ini berkaitan dengan video viral wisatawan mancanegara (wisman) yang mengaku ditipu saat membeli cendera mata di desa itu.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sade, Sanah, mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman akibat keterbatasan bahasa yang dialami oleh penduduk setempat.
Baca juga: Liburan ke Luar Negeri, Haruskah Bisa Bahasa Inggris?
"Kami menyambut baik (kunjungan wisatawan), namun dengan segala keterbatasan kami, pendidikan kami kalau dihitung hanya sampai tingkat sekolah dasar (SD). Hanya beberapa yang sampai ke tingkat menengah atas (SMA)," ujar Sanah, dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/12/2022).
Sementara itu, Menparekraf menilai kesalahan persepi kerap terjadi karena adanya dua pihak yang tidak berkomunikasi dengan baik dan lancar.
Akibatnya, terjadi penggiringan opini publik bahwa masyarakat di Desa Sade tidak memperlakukan wisatawannya dengan baik.
Baca juga: Bali dan Lombok Masuk Daftar 10 Pulau Terbaik Asia Tenggara 2022, versi Travel and Leisure
"Padahal Desa Sade sangat menyambut baik wisatawan. Selain budaya dan tarian khas Suku Sasak, juga ada produk ekonomi kreatif," kata Menparekraf.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pendampingan keahlian berbahasa Inggris untuk masyarakat di Desa Sade nantinya akan melibatkan Politeknik Pariwisata Lombok.
Menparekraf berharap, harga barang yang dijual di Desa Sade bisa sesuai dengan batasan harga produk ekonomi kreatif yang layak dan pantas untuk daerah Lombok Tengah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Desa Sade NTB Akan Dapat Pelatihan Bahasa Inggris", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2022/12/20/101405527/warga-desa-sade-ntb-akan-dapat-pelatihan-bahasa-inggris.
Sumber: Kompas.com
Sandiaga Uno Sebut Pemberitaan Soal Cuaca Buruk Sebabkan Menurunnya Jumlah Kunjungan Wisata |
![]() |
---|
Sandiaga Uno Imbau Warga Berwisata Dalam Negeri, Waspada Cuaca Ekstrem Saat Libur Panjang Imlek |
![]() |
---|
Bukan Hanya Menaikkan Jumlah Kunjungan Wisata, tapi juga Meningkatkan Produktivitas Kerja |
![]() |
---|
Target Wisatawan Mancanegara 2023 Berubah, Sandiaga Sebut 3 Lokomotif Ekonomi Dunia Melambat |
![]() |
---|
Menambah Kunjungan Wisatawan, Hari Kejepit Diusulkan Jadi Libur Nasional, Bagaimana Progresnya? |
![]() |
---|